Laman

Tampilkan postingan dengan label remaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label remaja. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Desember 2012

Sakura dan Edelweis # chapter 3

Sembilan hari kemudian...

"Haru-kun!" Sakura menepuk bahu Yamashita Haru yang sudah tiba di sekolah lebih awal.Niatnya ingin mengagetkan laki-laki itu.Haru mendongak,dan mendapati wajah cerah Sakura dan senyum jahil gadis itu menghiasi wajahnya.Haru langsung memasang wajah kesal yang di buat-buat.Sakura meletakan tas punggungnya di atas meja kemudian duduk,mimik wajahnya berubah serius.Gadis itu kemudian berbisik ke arah Haru.
"menurutmu,bukankah Hayashi-chan dan Yoichi Oniisan terlalu dekat?" Sakura mengeluarkan isi hatinya yang terasa mengganjal beberapa hari terakhir.
"siapa bilang?" Haru langsung menoleh dengan kening mengerut.Wajah laki-laki itu berubah mengeras.
"ada apa? kenapa kau yang panik?" selidik Sakura,gadis itu menatap wajah Haru yang mulai gelagapan mencari jawaban.Senyum Sakura mucul sedikit,kemudian berubah menjadi tawa saat Haru menatapnya dengan bingung.
"aku tau" Sakura mengibaskan tangan kanannya dengan senyum lebar "tapi,Haru-kun,itu berarti sainganmu adalah kakak mu sendiri,kau tahu?" lanjut Sakura dengan dengan wajah yang berubah serius.Gadis itu seolah sedang berpikir keras bagaimana cara kakak beradik ini bisa menyukai gadis yang sama.Sementara,kening Haru mengerut,bingung apa yang sedang Sakura ocehkan.
"tapi kau tenag saja,aku seratus persen akan mendukungmu" Sakura memberi semangat sambil menepuk-nepuk bahu Haru dengan yakin.
"ap-apa yang sedang..."
"kau tidak perlu begitu terhadapku,Haru-kun.Kalau kau berhasil,kau hanya perlu mentraktir ku Mochi bakar.Hayashi memang cantik,matanya bulat berwarna hitam.Yoichi Oniisan juga tampan.Oh...tapi kau tentu lebih tampan,sungguh! Yamashita Haru jauh lebih tampan" puji Sakura.Gadis itu tidak bisa berhenti mengoceh dari tadi.Maka,yang harus Haru lakukan adalah dengan pura-pura tidak mendengar,dengan begitu,ia yakin kalau Sakura akan akan berhentimembicarakan sesuatu yang tidak penting.Setidaknya,menurut Haru.
"kenapa kau diam saja?" tanya Sakura beberapa menit kemudian karena Haru sama sekali tidak menggubrisnya.
"anak ini,apa yang sedang kau ocehkan dari tadi?" Haru akhirnya punya kesempatan untuk menjernihkan otak gadis itu.
"apa? aku bilang apa? jadi kau tidak mendegarkan aku bicara?" suara Sakura meninggi.
"aku dengar Sakura-chan,tapi aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan"
"kau tidak mengerti?" suara Sakura semakin meninggi.Haru memandang teman-teman sekelasnya yang baru berdatangan dan mendapati pemandangan kalau Nakashima Sakura sedang meneriaki Yamashita Haru dengan bersungguh-sungguh.
"bagaimana bisa kau tidak mengerti apa yang sedang aku bicarakan dari tadi?" kali ini Sakura meneriaki Haru sambil berdiri.Gadis itu menatap Haru dengan tajam,bibirnya mengerucut,dadanya terlihat naik-turun.Melihat Sakura yang sepertinya siap untuk membunuhnya saat itu juga,membuat Haru merutuki dirinya sendiri.Seharusnya ia tidak lupa kalau Sakura sedang marah,gadis itu akan sangat menyeramkan.Haru menggaruk kepalanya yang tidak gatal,wajahnya jelas menyiratkan kalau ia benar-benar tidak ingin melihat Sakura marah-marah di tempat umum.
Haru baru saja akan membukan mulutnya untuk menenangkan gadis itu ketika di lihatnya kakaknya masuk ke kelas,memegang tangan Sakura kemudian tersenyum.
"aku akan meminjamnya sebentar" ujar Yoichi pada adiknya.Kedua alis Haru terangkat.Sementara Sakura,menatap Yoichi dengan bingung.Gadis itu menurut ketika Yamashita Yoichi menyeretnya keluar dari kelas.
_______

Kamis, 29 November 2012

Sakura dan Edelweis #chapter 2


Hayashi Edelweis, mengisi formulir pendaftaran belajar biola itu dengan tekun. Gadis itu sama sekali tidak akan melewatkan kesempatan sebaik ini. Masuk Gakuen baru untuk hari pertama pagi tadi sungguh sangat menyenangkan. Fujita Natsume membantunya mengambil formulir itu di kelas senior, kelas XII A. Teman barunya itu sungguh percaya diri. Edelweis beruntung, kalau tidak ada Fujita, ia yakin tidak akan pernah berani menginjak kelas senior itu.
"ja__itadakimasu!" seru Hayashi Kotaro dengan semangat sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada dengan sumpit yang sudah siap di tangan. Laki-laki itu sengaja membesarkan suaranya agar adiknya__Hayashi Edelweis__sadar kalau meja makan bukanlah tempat untuk menulis atau semacamnya, apalagi di gunakan untuk belajar.
"Oniichan!" Edelweis mengerang setelah menyelesaikan pengisian datanya kemudian menempelkan fotonya yang berukuran 3x4 di pojok kanan kertas, "tidak seharusnya kau berteriak di telinga ku" omel Edelweis belebihan, jelas-jelas kalau kakak laki-lakinya tidak berteriak di telinganya, hanya saja, suaranya tadi memang hampir terdengar seperti sebuah teriakan yang terjadi di dekat telinga, sangat dekat saking kerasnya.
"ayolah Hayashi-chan, ini bukan saatnya belajar" erang Kotaro. Edelweis meletakkan beberapa potong daging di atas nasinya, menjepitnya dengan sumpit, lantas memasukannya ke dalam mulut.
"aku sudah selesai" ujar Edelweis sambil mengunyah makanannya. Gadis itu kemudian baru menyadari kalau pakaian kakaknya sangat rapi.
"kenapa pakaian Oniichan rapi sekali malam ini? jangan bilang kalau kau ingin menarik perhatian adik mu ini agar tidak segera mencampakan mu, benar?"
"aku akan pergi kencan, dan aku tidak perlu menarik perhatian mu Hayashi-chan, itu sama sekali tidak penting, karena tanpa aku menarik perhatianmu pun, kau sudah tertarik pada Oniichan" Kotaro memuji diri sambil tertawa pelan. Edelweis langsung melemparinya dengan kacang merah, gadis itu memberengut.
"kenapa kau tidak mengajak teman baru mu itu untuk jalan-jalan? kau tahu? tidak ada seorangpun yang ingin melewatkan musim gugur di sini"
"Oniichan, aku hidup di Jepang sudah bertahun-tahun, dan aku tau kalau memang tidak ada seorangpun yang ingin melewatkan satu kali musim gugur pun setiap tahunnya, jadi? Oniichan tidak perlu menceramahiku dengan wajah seperti itu"
"oh? i see" Kotaro mengangguk dengan wajah bosan, menyesal sudah menasehati adiknya yang hampir terlupakan kalau Edelweis memang hidup di jepang selama ini, meskipun bukan di Tokyo.
"lain kali, Oniichan harus mengenalkannya pada ku, aku akan menilai apakah wanita itu cocok untuk mu atau tidak, aku tidak ingin memilki kakak ipar yang jahat, kau tahu?"
"oh, astaga! kau memang adik yang sangat baik" erang Hayashima Kotaro dengan wajah kusut. Laki-laki itu menegak minumannya, kemudian bangkit dari duduknya.
"sebaiknya kau berjalan-jalan, bukankah di Osaka tidak ada Shibuya 109*?" Kotaro berusaha memberi sedikit pencerahan dalam hati adiknya, agar gadis itu sebaiknya berjalan-jalan di daerah Tokyo, karena Kotaro yakin kalau Edelweis sama sekalu buta dengan apapun yang ada di Tokyo. Jika berkunjung kemari saat masih sekolah menengah dulu, gadis itu lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berlatih biola, dia hanya pergi keluar untuk jalan-jalan kalau provokasi yang di lakukan Kotaro maupun Ayah dan Ibu mereka berhasil.
"baiklah, sejak kapan Oniichan berubah cerewat seperti Ibu?" Edelweis menggerutu. Gadis itu bangkit dari duduknya setelah menegak minumannya. Kotaro tersenyum senang.
"kau harus mengajak Fujita, anak itu sepertinya akan menjadi guide yang cocok untuk mu" Hayashi Kotaro memberi masukan apa yang harus di lakukan adiknya agar saat jalan-jalan keluar nanti. Edelweis tidak terlihat seperti orang bodoh karena sibuk mencari jalan mana yang benar.
"oh, astaga! aku tau jalannya Oniichan! aku bisa membaca! sebaiknya Oniichan pergi sebelum aku mengacak wajah jelek mu itu dengan membabi buta" ancam Edelweis, kekesalannya terbit. Gadis itu berpikir, apakah Ibu mereka pernah pulang ke Tokyo tanpa sepengetahuannya dan mengajari kakaknya cara menjadi orang dewasa seperti dirinya? 
"wow! sepertinya aku harus cepat menyelamatkan wajahku di malam kencan yang penting ini. Sampai ketemu tengah hari nanti Hayashi-chan, sungguh, Oniichan pasti akan merindukanmu!" ujar Kotaro berlebihan dengan senyumnya yang jelas sedang mempermainkan adiknya.Edelweis memberengut. Setelah Kotaro pergi, ia merapikan rambut panjangnya dengan menyisir menggunakan jari, kemudian memakai sweater kuningnya, lalu memasang sepatu boot berwarna senada untuk melindungi kakinya. Edelweis tidak berpikir untuk menghubungi Fujita, ia tidak ingin kalau Fujita Natsume kaget karena ajakan Edelweis yang mendadak. Lagi pula,ia bukan anak kecil yang tidak tau arah jalan, ia pernah beberapa kali ikut Ayah dan Ibu untuk menjenguk Kotaro.
___________

Sabtu, 17 November 2012

Manga

6968 Manga Cover 

16 Life


1076 Manga Cover

AAA

2981 Manga Cover

Ai Daro (ODA Mitsuki)

718 Manga Cover

Akuma to Dolce

  • Alternative title(s):恶魔甜蜜召唤, 悪魔とドルチェ, Akuma to Doruche, Devil and Sweet
  • Released in:2007
  • Author(s):SUZUKI Julietta
  • Artist(s):SUZUKI Julietta
  • Type:Manga
  • Genre(s): Comedy, Fantasy, Romance, Shoujo
  • Status:Ongoing
1289 Manga Cover

Kamisama Kiss

7390 Manga Cover

Kanchigai Musume to Buchigire Ouji

  • Alternative title(s):かんちがい娘とブチギレ王子, 误会少女与暴烈王子, Mistaken Girl & Angry Prince, Misunderstand Girl & Angry Prince
  • Released in:2009
  • Author(s):SHIUMI Saki
  • Artist(s):SHIUMI Saki
  • Type:Manga
  • Genre(s): Romance, School Life, Shoujo
  • Status:Completed
7400 Manga Cover

Kimi to Koi no Tochuu

  • Alternative title(s):キミと恋の途中, Kimi to Koi no Tochu
  • Released in:2010
  • Author(s):AIKAWA Saki
  • Artist(s):AIKAWA Saki
  • Type:Manga
  • Genre(s): Romance, School Life, Shoujo
  • Status:Ongoing
1735 Manga Cover

Beast Master

  • Alternative title(s):ビーストマスター, 野獸主人, 비스트 마스터, Cactus Summer Surprise
  • Released in:2007
  • Author(s):MOTOMI Kyousuke
  • Artist(s):MOTOMI Kyousuke
  • Type:Manga
  • Genre(s): Comedy, Romance, School Life, Shoujo
  • Status:Completed
3261 Manga Cover

Orange Kiss

  • Alternative title(s):
  • Released in:2000
  • Author(s):Usami Maki
  • Artist(s):Usami Maki
  • Type: Manga
  • Genre(s):Romance
  • Status:Completed
1067 Manga Cover

Underground Kids

  • Alternative title(s):
  • Released in:2000
  • Author(s): Shiba Nana
  • Artist(s): Shiba Nana
  • Type: Manga
  • Genre(s):Comedy,Romance,School life,Shouju
  • Status:Ongoing
7388 Manga Cover

Natsu wa Ginga no Ame ga Furu

7305 Manga Cover

Nineteen, Twenty-One

  • Alternative title(s):열아홉스물하나, 19-21, Nineteen Twenty One, Nineteen, Twenty One, Nineteen, TwentyOne
  • Released in:2010
  • Author(s):Johann
  • Artist(s):Jenna
  • Type:Manga
  • Genre(s): Romance, Shoujo, Slice of Life
  • Status:Completed
2746 Manga Cover

Akuma na Kare to Ikenie Tenshi

1100 Manga Cover

Animal Jungle

  • Alternative title(s):
  • Released in:2000
  • Author(s): Shiba Nana
  • Artist(s): Shiba Nana
  • Type: Manga
  • Genre(s):Comedy,Romance,School life,Shouju
  • Status:Ongoing
7488 Manga Cover

Ao Haru Ride

1686 Manga Cover

Aozora Yell

2245 Manga Cover

Boku kara Kimi ga Kienai

7520 Manga Cover

Boku no Sekai Kimi no Real

  • Alternative title(s):僕の世界君のリアル, Boku no Sekai, Kimi no Real, My World Your Reality, My World, Your Reality
  • Released in:2008
  • Author(s):HATTA Ayuko
  • Artist(s):HATTA Ayuko
  • Type:Manga
  • Genre(s): Comedy, Romance, Shoujo
  • Status:Completed
4196 Manga Cover

Boyfriend (YAMADA Daisy)

6200 Manga Cover

Call My Name (JARYUU Dokuro)

  • Alternative title(s):
  • Released in:2000
  • Author(s):JARYUU Dokuro
  • Artist(s):JARYUU Dokuro
  • Type: Manga
  • Genre(s): Shounen Ai
  • Status:Completed
1636 Manga Cover

Fujoshi Kanojo

  • Alternative title(s):Akihabara Shojo, My Girlfriend is a Fujoshi, My Girlfriend is a Rotten Girl, My Girlfriend is a Yaoi fangirl, My Girlfriend's A Geek
  • Released in:2007
  • Author(s):Pentabu
  • Artist(s):SHINBA Rize
  • Type: Manga
  • Genre(s): Comedy, Josei, Romance, Slice of Life
  • Status:Ongoing
7240 Manga Cover

Genshoku Tsundere Danshi Ikenai Sensei

8173 Manga Cover

Gokujou Twins

1889 Manga Cover

Gyutto Shite Chuu

  • Alternative title(s):ぎゅっとしてチュウ, 相擁後的甜蜜KISS, Gyutto Shitechuu
  • Released in:2008
  • Author(s):CHIBA Kozue
  • Artist(s):CHIBA Kozue
  • Type:Manga
  • Genre(s): Comedy, Romance, School Life, Shoujo
  • Status:Completed
692 Manga Cover

Hana Yori Dango

  • Alternative title(s):
  • Released in:2000
  • Author(s):
  • Artist(s):
  • Type: Manga
  • Genre(s):Drama,Romance,Comedy
  • Status:Ongoing
7041 Manga Cover

Hieshou Danshi Kouryakuhou

  • Alternative title(s):冷え性男子攻略法, 畏冷男子攻略法, Hieshou Danshi Kouryakubou
  • Released in:2009
  • Author(s):SUGI Shippo
  • Artist(s):SUGI Shippo
  • Type:Manga
  • Genre(s): Romance, School Life, Shoujo
  • Status:Completed
2455 Manga Cover

Holiday

  • Alternative title(s):ホリデイ, 戀愛假期 -HOLIDAY, Daydream World
  • Released in:2008
  • Author(s):YASUKO
  • Artist(s):YASUKO
  • Type:Manga
  • Genre(s): Drama, Romance, Shoujo
  • Status:Completed
811 Manga Cover

Hizamazuite Ai o Chikae

  • Alternative title(s):ひざまずいて愛を誓え, 保镖的爱情誓言, Hizamazu Ite Ai wo Chikae, Hizamazuite Ai wo Chikae, Kneel down and vow your love, Omae no Karada ni Kiitemiro, Swear Love On Your Knees, Tennen Ecstasy, Yokubou Star
  • Released in:2008
  • Author(s):HONDA Natsumi
  • Artist(s):HONDA Natsumi
  • Type:Manga
  • Genre(s): Comedy, Drama, Romance, School Life, Shoujo
  • Status:Completed
975 Manga Cover

Honey Moon

1231 Manga Cover

Hotaru no Hikari

  • Alternative title(s):ホタルノヒカリ, 小莹的青春, 호타루의 빛, Glow of the Fireflies, Hotaru no Hikaru, Hotaru's Light, It Is the Only Little Light in My Life, Light of the Firefly
  • Released in:2004
  • Author(s):HIURA Satoru
  • Artist(s):HIURA Satoru
  • Type:Manga
  • Genre(s): Comedy, Josei, Romance, Slice of Life
  • Status:Completed

3350 Manga Cover

Houkago Kiss

  • Alternative title(s):放學後的Kiss, 放課後キッス, After School Kiss, Houkago Kissu
  • Released in:2007
  • Author(s):SHIIBA Nana
  • Artist(s):SHIIBA Nana
  • Type:Manga
  • Genre(s): Comedy, Romance, School Life, Shoujo
  • Status:Completed
7280 Manga Cover

Houkago, Seifuku o Nui de

7211 Manga Cover

Houkago, Sensei to Koi ni Ochiru

  • Alternative title(s):放課後、先生と恋に堕ちる, Houkago Sensei to Koi ni Ochiru
  • Released in:2010
  • Author(s):AIKAWA Saki
  • Artist(s):AIKAWA Saki
  • Type:Manga
  • Genre(s): Drama, Romance, School Life, Shoujo
  • Status:Complet
6985 Manga Cover

Iinchou no Himegoto

  • Alternative title(s):委员长的秘密, 委員長の秘メゴト, The Committee Chairman's Secret
  • Released in:2008
  • Author(s):AIKAWA Saki
  • Artist(s):AIKAWA Saki
  • Type:Manga
  • Genre(s): Comedy, Romance, Shoujo
  • Status:Completed
8212 Manga Cover

Isshoni Ofuro

  • Alternative title(s):いっしょにおふろ, 恋恋澡堂情, Bath Together, Having a Bath Together, Love in Ofuro
  • Released in:2007
  • Author(s):Taamo
  • Artist(s):Taamo
  • Type: Manga
  • Genre(s): Drama, Romance, Shoujo, Slice Of Life
  • Status:Completed
3042 Manga Cover

Itazura Ouji

  • Alternative title(s):
  • Released in:2008
  • Author(s):shiba nana
  • Artist(s):shiba nana
  • Type: Manga
  • Genre(s):Comedy,Romance,School life,Shouju
  • Status:Completed
6374 Manga Cover

Joyful Days?

2338 Manga Cover

Kimi to Koi ni Ochiru Mahou de

  • Alternative title(s):君と恋におちる魔法で
  • Released in:2000
  • Author(s):CHIBA Kozue
  • Artist(s):CHIBA Kozue
  • Type: Manga
  • Genre(s):Comedy,Romance,School life,Shouju
  • Status:Completed
5615 Manga Cover

Koi*Oto

  • Alternative title(s):恋*音 恋*音 Koi * Oto, Koi Oto, Sign of Love, Sound of Love
  • Released in:2000
  • Author(s):Usami Maki
  • Artist(s):Usami Maki
  • Type: Manga
  • Genre(s): Shoujo
  • Status:Completed
794 Manga Cover

Koigokoro Senpukuchuu

  • Alternative title(s):
  • Released in:2000
  • Author(s): Shiba Nana
  • Artist(s): Shiba Nana
  • Type: Manga
  • Genre(s):Comedy,Romance,School life,Shouju
  • Status:Ongoing



Kamis, 01 November 2012

Sakura dan Edelweis #chapter 1



               Sakura dan Edelweis








Osaka, 20 Oktober, 2012


          Gadis bermata bulat dengan rambut hitam dan panjang itu menyelesaikan permainan biolanya dengan sangat menakjubkan dan di sambut tepuk tangan meriah oleh teman-teman yang menyaksikannya, seperti saat pertunjukan gadis itu sebelumnya.

"ini akan menjadi pertunjukan terakhir Hayashi Edelweis di Osaka, karena besok, dia akan berangkat ke Tokyo sekaligus menetap di sana" moderator acara langsung mengambil alih situasi setelah tepuk tangan penonton mereda. Di sampingnya, Hayashi Edelweis duduk dengan senyum lebar setelah memainkan biolanya dengan sangat memukau. Perempuan yang menjadi moderator itupun, memberikan kesempatan untuk Edelweis, agar gadis remaja itu bisa menjelaskan lebih detail tentang kepindahannya ke Tokyo. Pertunjukan ini bukanlah pertunjukan besar-besaran, ini hanya semacam perunjukan terakhir untuk High School-nya. Hayashi Edelweis akan melanjutkan sekolahnya di Tokyo, dan akan lebih mengasah bakatnya dalam bermain biola.

_______________


Amsterdam, 21 Oktober, 2012


          Nakashima Sakura, gadis dengan rambut sebahu berwarna agak kecoklatan itu sedang memasukan beberapa pasang pakaiannya ke dalam travel bag-nya
Gadis itu sudah sangat siap untuk terbang ke Tokyo malam nanti.

"apakah aku sudah terdaftar dengan resmi?" gadis itu bertanya sambil berusaha menyibukkan dirinya dengan memasukkan beberapa setelan bajunya ke dalam travel bag. Ia harus terlihat sangat sibuk, karena kalau tidak, ia tak akan bisa berjalan-jalan dengan sepeda sore ini, karena harus mengajari adik sepupunya bermain piano, dan pekerjaan menjadi guru piano tak resmi sangat menjengkelkan. Gadis itu tidak akan lagi melewatkan musim gugur di Tokyo seperti tahun-tahun lalu. Ia akan kembali ke Tokyo, tinggal disana bersama pamannya sementara orangtuanya akan tetap di Amsterdam.

________________


          Musim gugur memang sedang meliputi jepang sejak awal september sampai november depan. Menantikan saat-saat momiji* akan mucul sama halnya dengan menanti mekarnya bunga sakura pada musim semi. Musim gugur di Tokyo memang sangat indah. Di sepanjang jalan-jalan kecil, daun momiji sudah mulai berguguran dan membuat tanah seakan telah dihias. Tangga-tangga di taman atau di halaman pun sudah di penuhi oleh momiji yang sudah berguguran.

          Hayashi Edelweis, menatap gedung sekolah di depannya dengan takjub, bukan karena sekolah itu bagus atau besar, tapi, lebih karena rasa senang yang melingkupinya. Melanjutkan High School di Tokyo adalah impiannya, walaupun di Osaka ia sempat merasakan bagaimana masuk High School.

"apa kamu yakin di sini akan baik-baik saja?" Hayashi Kotaro bertanya pada adik perempuannya sambil melihat melalu kaca mobil.
"tentu saja, apa aku terlihat seperti gadis pembuat onar?" Edelweis menggerutu sambil melihat gerbang di depannya yang sudah sangat ramai.
"baiklah, jangan memasang wajah mendung di hari pertama mu di sekolah baru, kau tahu? yang ku dengar, anak laki-laki di sekolah ini tampan-tampan" Hayashi Kotaro berujar lagi, bermaksud untuk memprovokasi adiknya ini untuk segera mencari pacar. Hayashi Edelweis menghela nafas dengan berlebihan mendengar informasi tidak penting dari kakaknya.
"baiklah, aku akan mencari pacar yang paling tampan sampai aku tidak akan punya waktu lagi untuk pulang ke rumah dan mengurusi Oniichan" gadis itu mulai mengancam kakaknya, lagi. Ia tahu kalau Hayashi Kotaro tidak akan bisa hidup tanpanya. Tidak setelah orangtua mereka menitipkannya pada Hayashi Kotaro sejak hari ini, hari dimana Edelweis akan menetap di Tokyo bersama kakaknya.
"aah, baiklah, lebih baik kau tidak punya pacar seumur hidupmu" erang kakaknya. Edelweis tersenyum kecil.
"aku harus masuk sekarang, Oniichan tidak perlu menjemputku, aku akan pulang sendiri dengan bus, taxi, kereta, atau kendaraan apapun yang bisa membawaku sampai ke flat kita dengan selamat" ujarnya sambil membuka pintu mobil kakaknya.
"baiklah, nona. Selamat belajar, dan ingat! jangan mencari pacar karena aku tidak ingin kau mencampakkanku!" peringat Hayashi Kotaro serius. Edelwies tersenyum tak acuh lalu turun dari mobil kakaknya bersama tas berisi buku-buku pelajaran, dan biola kesayangannya tentu saja. Gadis itu melambaikan tangan ke arah kakaknya, kemudian melangkah masuk dengan senyum lebar.
___________

         Nakashima Sakura menggerutu tidak jelas sepanjang jalan menuju sekolahnya. Ia menggerutu kenapa suasana hatinya harus pekat di hari pertama ia masuk High School baru? Ini semua gara-gara Hashimoto Mizuki, pamannya yang tidak tau diri itu__hanya pagi tadi__ membuatnya jengkel karena tidak bisa mengantarnya ke sekolah dengan alasan ia harus mengantar pacarnya yang semalam memang menginap di flat mereka. Seharusnya, ia mengantar Sakura di hari pertama keponakannya itu masuk High School. Bukankah keponakan lebih penting dari pacar? mungkin. Lagipula, kenapa perempuan pamannya itu sama sekali tidak menolak saat akan diantar pulang dengan harus mengorbankan keponakan sendiri? Nakashima Sakura merasa kalau ia harus mulai menjauhkan pamannya dari perempuan seperti itu. Kalau nanti mereka berencana akan menikah, Sakura adalah anggota keluarga yang akan angkat tangan paling pertama, tidak setuju!. Gadis itu berhenti menggerutu saat langkahnya berhenti tidak jauh dari gerbang sekolah. Kedua matanya berbinar dan senyumnya merekah dengan sempurna, melupakan problem dengan pamannya semudah membalikan telapak tangan. Sekolah sudah sangat ramai, dan daun dari pohon-pohon yang berjejer di sepanjang jalan menuju sekolah memang sudah berubah warna menjadi kuning, merah, dan orange, momiji. Oh, gadis itu sangat memuja saat musim gugur di tanah kelahirannya.
 "Koishitai Gakuen" suara itu membuat Nakashima Sakura menoleh ke samping kanannya. Seorang siswa dengan rambut hitam, mata sipit khas Jepang, dan semua ciri-ciri itu terlihat seperti tokoh laki-laki dalam anime.
____________

          Seragam siswa dan siswi disini tidak begitu jelek, juga tidak begitu bagus. Masing-masing sekolah memiliki jenis seragam yang hampir sama. Di Koishitai Gakuen, untuk seragam siswa, jas berwarna hitam, dan kemeja putih di dalam. Di tambah dasi berwarna hitam-putih dengan corak garis-garis miring berselang antara hitam dan putih, yang terakhir adalah celana panjang berwarna cream. Sementara untuk siswi, jas hitam dengan garis putih di pinggirnya, dan kemeja berwarna putih polos di dalam, dasi berwarna biru terang, dan rok lipat selutut berwarna merah hati di tambah garis-garis tipis berwarna putih.
Setelah selesai menyanyikan Kimigayo*, semua siswa dan siswi di persilahkan untuk memasuki ruang kelas masing-masing.
          Nakashima Sakura menoleh dan mendapati siswa yang tadi berdiri di sampingnya di depan gerbang sekolah, sedang duduk di sampingnya. Mereka akan menjadi teman sebangku mulai hari ini. Sepertinya, bangku ini milik laki-laki itu. Di sini satu-satunya bangku kosong yang Sakura lihat saat pertama kali masuk kelas. Setelah guru laki-laki tadi mengenalkannya di depan kelas, kemudian keluar setelah menyuruh Sakura memilih sendiri bangku mana yang akan menjadi tempat duduknya.
"kau orang Tokyo?" laki-laki itu bertanya setelah menyadari kalau Nakashima Sakura sedang memperhatikannya dari tadi.

"oh? iya, aku akan menetap di Tokyo mulai hari ini" jawabnya dengan senyum lebar.
"mulai hari ini? lalu, dimana kau tinggal selama ini?" laki-laki itu bertanya lagi
"Amsterdam" jawabnya.
"bukankah Amsterdam itu di Belanda?"
"iya, kau pernah ke sana?" giliran Sakura bertanya. Laki-laki itu tersenyum sambil menggelang, kemudian menjawab "ah, tidak, aku hanya sering mendengarnya, aku bukan orang yang biasa bepergian jauh" jelasnya.
"jadi?", laki-laki itu mulai berbicara lagi," kau menghabiskan masa kecilmu sampai sekolah menengah di Amsterdam?." Sakura mengangguk lagi.
"apakah tidak sebaiknya kita berkenalan dulu sebelum saling bercerita?" Nakashima Sakura mengeluarkan pendapatnya, membuat teman duduknya itu tersenyum.
"kurasa kau benar" gumamnya pelan, kemudian mengulurkan tangan kanannya di depan Sakura
"Yamashita  Haru" ucapnya dengan senyum lebar. Sakura menyambut uluran tangan itu dengan hangat
"Nakashima Sakura." Yamashita Haru, teman pertama yang di dapatkannya di kelas ini, kelas XC.

__________


          Oh, Hayashi Edelweis tidak menyangka kalau dirinya akan menempati kelas XA, bukankah itu kelas X pertama? Gadis itu berpikir kalau ia lebih suka urutan ketiga atau ke-empat saat pembagian kelas.

"hei" suara itu membuat Hayashi Edelwes mendongak, dan mendapati seorang gadis berambut sebahu agak kemerahan berdiri di depannya, poninya sesekali terlihat hampir menutupi matanya.
"bolehkan aku duduk di sini? ini tempat duduk ku" tanyanya sambil menunjuk bangku yang masih kosong di samping Edelweis. Ternyata bangku di sebelahnya tidak kosong. Edelweis mengangguk pasti. Lalu mempersilahkan gadis berambut agak kemerahan itu menempati bangkunya sendiri. Lagipula kenapa dia harus minta ijin?
"Fujita Natsume, akhirnya aku punya teman duduk" gadis itu memperkenalkan diri setelah mengulurkan tangan kanannya di depan Edelwes.
"Hayashi Edelweis" Edelweis menyambut uluran tangan itu
"wow! namamu terdengar aneh" 
"benarkah?"
"matamu juga bulat, apa kau asli jepang dan selama ini tinggal di Tokyo?" Fujita Natsume bertanya dengan suara yang kagum.
"ayahku orang Belanda, dan ibuku asli jepang, aku tinggal di Osaka dan mulai hari ini akan menetap di Tokyo" Edelwes menjelaskan dengan perlahan-lahan. Fujita Natsume mengangguk-angguk mengerti.
"kau tahu? aku sudah dua hari duduk sendirian" lapor Fujita
"oh ya? kenapa?"
"aku berkelahi dengan teman dudukku. Akhirnya dia pindah tempat duduk karena kesal padaku. Itu bagus karena bukan aku yang harus repot pindah"  
"kedengarannya lumayan menarik, kalian pasti meributkan masalah anak laki-laki" tebak Edelweis. Kedua mata Fujita berbinar "bagaimana kau bisa tahu?" tanyanya.
"aku hanya menebak, bukankah gadis seumuran kita memang seperti itu? kebanyakan" jawab Edelweis dengan senyum lebar.
"kau terdengar seperti gadis jepang asli "
"kau pikir aku palsu? aku hanya memiliki darah campuran, dan itu sama sekali bukan hambatan"
____________